Jumat, 28 Februari 2014

Mencangkok Rambutan

Cara mencangkok pohon rambutan



Alat-alat yang diperlukan :
1. Pisau yang kuat dan tajam.
2. Serabut kelapa atau plastik kresek.
3. Tali atau karet ban dalam bekas.
4. paku panjang 10 cm.
5. Ember atau apa saja media lain untuk menampung air.
6. kursi/tangga/stegger, jika cabang terlalu tinggi.
7. Campuran tanah subur : Pupuk kandang : serabuk gergaji perbandingan 1:1:1
Langkah-langkah mencangkok :
1. Pertama, pastikan bahwa induk semang tanaman adalah dari varietas unggul, agar hasilnya nanti adalah bibit unggul juga.
2. Tentukan cabang yang lurus dan cukup besar agar nanti pohon cukup kuat untuk mandiri. Kira-kira sebesar pergelangan tangan anak atau berdiameter 3 cm.
3. Selanjutnya, kerat pangkal cabang menggunakan pisau. Kerat sekali lagi dari keratan pertama berjarak sekitar satu kepalan tangan atau 5 cm.
4. Buang kulit antara keratan tadi.
5. Setelah kulit kayu bersih, kerok lendir/getah sampai bersih dan kayu tidak licin lagi.
6. Ambil serabut kelapa atau plastik secukupnya ikat bagian bawah dulu.
7. Bentuk sedemikian rupa sehingga membentuk penampung, isi dengan campuran tanah yang sudah dipersiapkan. Isian harus cukup padat dengan cara ditekan-tekan.
8. Ikat bagian atas serabut atau plastik dan pastikan campuran tanah tertutup rapat.
9. Buat lubang-lubang utk pembuangan air berjarak 1 cm antar lubangnya (jika medianya adalah plastik).
10. Siram air sampai air menetes dari cangkokan.
Tunggulah sekitar 4-6 minggu sebelum cangkokan siap dipisahkan dari induknya. Ingat selalu untuk menyirami cangkokan setiap pagi dan sore hari. Untuk memastikan bahwa tanaman yang dicangkok sudah jadi, check apakah sudah keluar akar yang cukup banyak, biasanya sampai menembuas plastik atau serabut pembungkus.
Jika kondisi ini sudah memenuhi syarat, potong tanaman dari induknya. Sebaiknya memotong menggunakan gergaji agar tanaman tidak rusak.
Kurangi daun dan ranting. sisakan beberapa lembar daun saja.



PENCANGKOKAN TANAMAN SAWO



Tanaman sawo  (Manilkara zapota) telah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Tanaman ini sering ditanam sebagai tanaman pekarangan, tanaman pelindung dan penahan erosi serta sebagai tanaman obat. Di beberapa daerah tanaman ini diusahakan di areal yang cukup luas.
Sampai saat ini kebanyakan masyarakat belum  memelihara tanaman sawo secara intensif, sehingga produksi tanaman tidak maksimum. Disamping itu bibit yang dipakai kebanyakan masih merupakan bibit asal biji yang produksi sehingga kualitas buahnya berbeda dengan tanaman induknya. Pada kali ini kita akan mencoba mengupas tentang pelaksanaan pencangkokan sawo.

Mencangkok
Mencangkok merupakan teknik perbanyakan vegetatif dengan cara pelukaan atau pengeratan cabang pohon induk dan dibungkus media tanam untuk merangsang terbentuknya akar. Pada teknik ini tidak dikenal istilah batang bawah dan batang atas. Teknik ini relatif sudah lama dikenal oleh petani dan tingkat keberhasilannya lebih tinggi, karena pada cara mencangkok akar tumbuh ketika masih berada di pohon induk. Media untuk mencangkok adalah  cocopit atau serbuk sabut kelapa, cacahan sabut kelapa, campuran kompos/pupuk kandang, kompos kulit kopi, serbuk gergaji , serta lumut dan tanah bertekstur ringan dengan perbandingan 1:1. Waktu pelaksanaan pencangkokan sebaiknya dilakukan pada awal musim hujan, sehingga cangkokan tidak kering. Selain itu dengan mencangkok di awal musim hujan akan tersedia waktu untuk menanam hasil cangkokan pada musim itu juga.
Keberhasilan pencangkokan tanaman dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain : umur dan ukuran batang, media, waktu pencangkokan dan jenis tanaman. Makin besar diameter batang, akar yang terbentuk juga akan menjadi lebih banyak, hal ini disebabkan karena permukaan bidang perakaran menjadi lebih luas. Umur batang sebaiknya masih cukup muda (berwarna coklat/coklat muda) karena batang yang sudah tua (berwarna abu-abu) umumnya lebih sulit dan lambat membentuk akar.
Disamping ukuran dan umur batang, media juga sangat besar pengaruhnya terhadap pembentukan akar cangkokan. Akar cangkokan dapat berkembang dengan baik bila medianya memiliki aerasi yang baik dan mampu menyediakan kelembaban yang cukup. Selain itu, suhu media tidak boleh terlalu tinggi. Penambahan bahan organik pada media cangkokan dapat meningkatkan keberhasilan cangkokan dan meningkatkan jumlah akar yang terbentuk.
A.1. Pelaksanaan pencangkokan.
  1. Pilih cabang yang sehat, kuat dan sudah berkayu, dengan diameter 0,5-2 cm atau  lebih kurang sebesar pensil, sebaiknya warna kulit batang sudah coklat yang menunjukkan batang yang akan digunakan sudah cukup tua.
  2. Sayat cabang dengan pisau secara melingkar dan dibuat memanjang ke bawah sepanjang 3-5 cm atau dua kali diameter cabang. Kemudian kulit dikelupas sehingga bagian kambium yang tampak seperti lendir kelihatan dengan jelas. Kambium dibuang dengan cara dikerok dengan mata pisau sampai kering (Gambar 4a).
  3. Olesi bagian atas keratan dengan zat pengatur tumbuh seperti Rootone-F yang diberikan dalam bentuk pasta.
  4. Siapkan dan atur lembaran plastik yang sudah dibelah beserta media berupa campuran tanah dan pupuk kandang (1:1). Posisi lembaran plastik menghadap ke arah bawah, kemudian diikiat dengan tali plastik atau tali rafia (Gambar 4b)
  5. Tutup  bekas sayatan dengan media cangkok, media diatur penempatannya agar rata menutupi luka keratan sampai menutupi bagian atas luka keratan (Gambar 4c)
  6. Rawat cangkokan  dengan cara disiram setiap hari.
  7. Cangkokan akan berakar 4 bulan setelah pencangkokan, dan siap dipisahkan dari pohon induknya, serta dapat ditanam langsung di lapangan atau dirawat di dalam polibag.
Urutan pelaksanaan pencangkokan sawo dapat dilihat pada Gambar 4:
a.Pengupasan kulit batang

b.Pengupasan kantong plastik
berisi media
c.Cabang yang sudah dikupas kulitnya
dimasukkan ke dalam kantong media
d.Pencangkokan telah selesai

Belajar Cara Mencangkok Mangga

cara mencangkok mangga
Mencangkok tanaman adalah cara paling murah dan juga paling mudah untuk mengembangbiakkan tanaman. Proses pencangkokan dilakukan agar tanaman yang dicangkok memiliki keturunan yang jauh lebih baik dari tanamanan yang dicangkok, sehingga hasil yang diharapkan dari proses pencangkokan itu dapat diambil manfaatnya dengan lebih maksimal. Contohnya adalah pencangkokan pada pohon mangga, dengan menerapkan sistem cangkok pada pohon mangga, kita kemudian bisa mendapatkan buah dengan kualitas yang lebih baik dari pohon mangga yang dicangkok. Selain itu, proses tumbuh dan berkembangnya relatif akan menjadi lebih singkat. Cara mencangkok mangga sendiri cukup mudah, dan bisa dipraktekkan oleh siapapun yang berniat untuk melakukannya. Hanya membutuhkan beberapa step sederhana saja.

Namun sebelum saya memberikan cara mencangkok mangga, ada baiknya jika saya memberikan sedikit gambaran tentang kelebihan dan kebaikan dari proses mencangkok tersebut.
Adapun keuntungan dari mencangkok mangga adalah:

  1. Kita bisa mendapatkan tanaman mangga yang berbuah lebih cepat dari biasanya.
  2. Mutu buah hasil pencangkokan biasanya sama bahkan lebih baik daripada tanaman induknya.
Sedangkan kekurangannya adalah :
  1. Pohon mangga yang diperoleh dari hasil cangkokan hanya memiliki akar serabut yang cenderung rapuh, hal ini kemudian akan menyebabkan pohon mangga lebih mudah roboh jika dibandingkan dengan tanaman yang murni berasal dari perkembangbiakan dengan biji.
  2. Memiliki produksi yang lebih sedikit dan terbatas jika dibandingkan hasil produksi yang dihasilkan oleh pohon indukannya.
Setelah mengetahui kelebihan dan kekurangannya, kita lanjut ke inti dari artikel ini, yaitu cara mencangkok mangga. Adapun peralatan dan bahan-bahan yang harus Anda siapkan adalah :
  1. Sebilah Pisau. Pilih yang tajam dan tidak berkarat.
  2. Tali (bisa tali plastik atau Tali bambu)
  3. Plastik transparan atau sabut kelapayang nantinya akan digunakan untuk menutup cangkokan.
  4. Sejumlah Tanah. Usahakan Anda menggunakan tanah yang cenderung lembab dan tentu subur.
Sedangkan step demi step mencangkok pohon mangga adalah sebagai berikut :
  1. Cari dahan yang ukurannya sedang-sedang saja, tidak besar namu juga tidak terlalu kecil.
  2. Beri jarak kurang lebih sekitar 10cm dari batang pohon.
  3. Kelupas sekeliling kulit dahan pohon mangga indukan yang akan dicangkok dengan panjang kupasan kurang lebih 5 cm
  4. Setelah selesai dikupas, keriklah kambium pohon mangga dengan perlahan agar kering.
  5. Tutup kupasan dengan tanah yang lembab dan subur, lalu
  6. Bungkus tanah dengan plastik, dan ikat kedua ujungnya agar tanah tidak terjatuh.
Proses mencangkok mangga pun selesai, namun demikian, setidaknya seminggu sekali Anda harus melihat dan meneliti hasil dari pencangkokan tersebut. Apabila kering, segera siram dengan cara membuka tali pengikat bagian atas cangkokan. Akar akan tumbuh pada batang yang dikupas dan ditutupi dengan tanah yang subur setelah usia cangkokan sekitar dua atau tiga minggu.  Setelah anda merasa akar cangkokan tersebut telah cukup, potong hasil cangkokan dan segera tanam di tanah yang gembur dan subur. Bagaimana, cara mencangkok mangga cukup mudah bukan? Selamat mencoba ya!



sumber  :http://nandawiwek.wordpress.com/2010/10/02/cara-mencangkok-pohon-rambutan/, http://infobuahmangga.blogspot.com/2013/02/belajar-cara-mencangkok-mangga.html

0 komentar: